Faktor Penyebab Kegagalan
Kebalikan dari sikap kaku adalah kemampuan menyesuaikan diri. Kecakapan
dalam kepemimpinan (Leadership Agility) bisa didefinisikan sebagai
kemampuan untuk bekerja dengan gaya berbeda-beda dan dengan orang dari
berbagai jenjang atau jenis profesi, dari seorang penjual asongan di
jalanan hingga manajemen puncak di sebuah perusahaan multinasional.
Kecakapan seperti ini selalu menuntut empati dan penguasaan emosi diri.
Kita semua membutuhkan kecakapan kepemimpinan dan proses pembelajaran.
Sebaliknya tidak adanya kecakapan kepemimpinan seperti tadi membuat
orang menjadi sangat sulit mengembangkan dirinya. Dan akan menjadi hal
yang bisa dimengerti jika kemudian orang tersebut bisa dipastikan akan
selalu mengalami kegagalan.
Perbedaan tajam yang muncul diantara orang-orang yang sering meraih
sukses dan mereka yang kerapkali mengalami kegagalan adalah dalam
sejumlah kecakapan emosi utama yang bisa dibaca pada penjelasan di bawah
ini.
Pengendalian Diri
Mereka yang kerap kali mengalami kegagalan bisa dipastikan memiliki
kebiasan buruk saat bereaksi terhadap tekanan. Sering terlihat bermuka
masam dan marah-marah. Sedangkan orang-orang yang sering meraih sukses
akan tetap tegar saat menghadapi tekanan, selalu bersikap tenang karena
kepercayaan dirinya yang tinggi. Dan dipastikan bisa menjadi tempat
bergantung saat situasi krisis makin memuncak.
Lapang Hati
Para pecundang sering kali lebih memilih sikap membela diri terhadap
kegagalan dan kritik. Cenderung menyangkal, menutupi, bahkan melemparkan
kesalahan kepada orang lain. Sedangkan para bintang kinerja lebih
memilih bersikap bertanggung-jawab dan mengakui kesalahan serta
kegagalan mereka sendiri. Lalu mereka mengambil tindakan yang lebih
bijaksana untuk memperbaiki kesalahan dan terus maju tanpa dibebani
kegagalan yang sudah dilalui.
Dapat Dipercaya
Orang-orang gagal biasanya terlihat begitu ambisius, bersikap berlebihan
untuk maju hingga cenderung mengorbankan orang lain. Lain halnya dengan
orang-orang sukses. Mereka memiliki integritas tinggi, sangat peduli
terhadap orang-orang yang menjadi tanggung-jawabnya, terhadap sesamanya,
terlebih terhadap tugas-tugasnya. Mereka selalu berusaha mengedepankan
kepentingan tersebut dari pada keinginan untuk menonjolkan diri. Bagi
mereka, sukses hanyalah efek sampingan. Bukan sebagai tujuan.
Kepedulian Pada Orang Lain
Para pecundang tidak mempunyai empati dan kepekaan, karena itu sering
tampak kasar, angkuh, dan bila perlu akan menekan orang-orang yang ada
dibawahnya. Seandainya pada suatu waktu mereka tampak bersikap manis,
itu tidak lebih hanya kepura-puraan belaka yang tentu saja dengan tujuan
tertentu dibalik sikap manisnya itu. Sebaliknya orang-orang sukses
lebih memiliki sifat empatik, lebih peka, dan lebih tulus dalam
berhubungan dengan siapapun. Baik kepada orang-orang yang berada dalam
kepentingannya ataupun yang bukan.
Membangun Hubungan dan Mengatasi Perbedaan
Ketidak-pekaan dan sikap manipulatif pada kelompok pecundang sudah
mengisyaratkan bahwa mereka telah gagal membangun jaringan kerja sama
yang kuat dan hubungan yang saling menguntungkan. Sebaliknya para
bintang kinerja lebih bisa menghayati perbedaan sehingga mampu untuk
bekerja-sama dengan siapapun.
Quote:
Janganlah Pernah Berpikir Menjadi Pecundang
0 komentar:
Posting Komentar